
Saat bertugas di wilayah tersebut, kapten San Jin-Gu sering mengamati orang-orang Islam shalat berjamaah di masjid. Markas pasukannya memang berada dekat sebuah masjid.
Ia mengamati dan tertegun dengan gerakan-gerakan shalat.
Karena dihinggapi rasa penasaran, ia mencoba menirukan seluruh gerakan shalat dan dipraktikan di kamarnya sendirian.
Pada saat mempraktikan itu sang kapten merasakan ketenangan dan perasaan damai di dalam hatinya.
Itulah sebabnya, gerakan-gerakan shalat itupun kemudian ia jadikan program meditasi di pasukan yang ia pimpin (disamping Yoga).
Dan ternyata setelah mempraktikan gerakan-gerakan shalat itu, sebagian besar prajurit merasakan hal yang sama. Mereka juga merasa lebih tenang dan damai. Sejak saat itu kapten San berinisiatif mempelajari Islam untuk mengenalnya lebih mendalam lagi. Sehingga akhirnya ia memutuskan untuk memeluk Islam.
Ketika niatnya hendak memeluk Islam disampaikan kepada anak-buahnya, ia berkata : "Aku telah menemukan cahaya kehidupan yang sesungguhnya. Aku ingin berada dalam cahaya itu, dan cahaya itu adalah Islam".
Tanpa ia duga, secara spontan ke-37 prajurit yang ia pimpin mengangkat tangan mereka, sebagai tanda ikut bersama komandannya untuk juga memeluk Islam.
Sumber: http://pulsk.com/192529/TENTARA-KOREA-BERBONDONGBONDONG-MASUK-ISLAM.html